Rabu, 09 Mei 2018

Tentang Pakaian




Kita harus berkesopanan lahir, selain berkesopanan batin. Di antara kesopanan lahir adalah tentang pakaian.
Pakaian banyak macamnya, masing-masing ada tempat dan waktunya. Seperti pakaian sekolah, shalat, olahraga, waktu istirahat, dan lain-lain.
Pakaian untuk Sekolah
Kalau pergi ke sekolah, pakailah baju resmi. Jika pakai celana, pakailah celana kain dan bersepatu.
Berpakaianlah dengan sebaik-baiknya sebagaimana telah difirmankan Allah dalam al-Qur’an:
خُذُوْا زِيْنَبَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Pakailah baju terbaikmu tiap-tiap pergi ke masjid (QS. al-A’raf [7]: 31)
Pakaian untuk Shalat
Kalau shalat, pakailah baju untuk shalat, yaitu pakai sarung, berikat pinggang, pakai kemeja dan jas, serta berkopiah. Pakaian yang sedemikian sudah resmi. Tiap-tiap pelajar tidak dipaksa membeli jas, tetapi jika menambah pakaian, harus didahulukan yang pokok, yaitu baju jas untuk shalat.
Pada waktu shalat, tidak diperbolehkan memakai kaos dalam saja. Harus berkopiah dan pakai ikat pinggang.

Pakaian Olahraga
Pakaian waktu berolahraga, senam, lari pagi, dan lain-lain, pakailah baju yang layak untuk itu. Bukan pakai sarung, bukan semau-maunya sendiri.
Pakaian Waktu Istirahat
Pakaian waktu istirahat yaitu pakaian sebagaimana biasa kita beristirahat. Apabila kita beristirahat di dalam kamar, tidak boleh hanya memakai sarung dengan tidak berbaju.
Apabila keluar kamar, jangan memakai sarung degan tidak berikat pinggang, dan memakai kaos dalam saja. Demikian itu kurang sopan. Kalau memakai sandal, jangan sampai diseret dan mengeluarkan bunyi.
Pakaian cowboy, beatles, ala James Bond, jean, dan pakaian-pakaian lain yang tidak sopan, tidak pantas bagi seorang santri, maka jangan dipakai lagi. Seperti itu sudah ketinggalan zaman di Pondok Pesantren Modern As-Salam. Kalau pun masih ada, ditinggal di rumah saja atau dikirim ke rumah untuk minta ganti.
Suara
Boleh bersuara, bebas, dan boleh tertawa, bebas saja, tapi yang sopan. Artinya, kita harus dapat menyesuaikan diri kita, serta harus mengingat waktu dan tempat.
Begitu pula dalam berlatih seni suara. Berteriak keras, bersuara keras, boleh saja, tetapi asal dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Apabila hendak tertawa, tertawalah yang sopan, pada tempat dan waktunya.
Cara Bergaul
Bagi santri baru khususnya, dan santri lama umumnya, boleh bergaul dengan bebas dengan cara yang sebaik-baiknya.
Dan dalam bergaul harus diingat pula keharusan tenggang menenggang antar satu sama lain. Juga harus tolong menolong, tahu menahu, dan seharusnya mereka itu dianggap sebagai tamu. Jadi, tetap harga menghargai.
Dalam pergaulan boleh beramai-ramai, tetapi harus kita ingat kesopanan. Dalam pergaulan jangan sembrono atau sembarangan antara satu sama lainnya, meskipun karib atau akrab.
Itulah syarat supaya kita pandai bergaul dan sopan.
Kesopanan pada Umumnya
Di Pondok Pesantren Modern As-Salam kita belajar hidup sopan. Segala sesuatu di Pondok Pesantren Modern As-Salam boleh, asal sopan. Kalau baik, kerjakan. Kalau tidak baik, tinggalkan. Berani dengan sopan dan baik, karena dengan sopanlah anak-anak dapat pujian, tetapi jangan minta dipuji.
Misalnya, kalau ada tamu harus berani, ramah-tamah, dan sopan.
Demikian juga di dalam kelas, jangan berteriak-teriak dan lain-lain. Dalam kamar pun harus sopan. Lebih-lebih di jalan dan lain sebagainya. Dalam kelas harus belajar dan duduk dengan sebaik-baiknya.
Kesopanan dalam muhadharah: jangan mengejek pembicara, harus berhati-hati, jangan bicara sendiri dengan temannya. Baca buku etiket.
Kesopanan waktu mandi. Pada waktu mandi kita mempunyai cara, yaitu antre atau berganti-ganti, dan harus berkesopanan dengan sempurna.
Kesopanan Berjalan
Santri boleh berjalan-jalan, tetapi harus mengetahui batas daerah dan waktu. Kompleks Pondok Pesantren Modern As-Salam sebenarnya sudah cukup luas. Tidak ada alasan bagi santri berjalan-jalan terlalu jauh hingga keluar kampus, keluar desa Kauman Bangsal. Apalagi berjalan-jalan hingga larut malam. Akibatnya, nanti tidak bisa pulang ke Pondok Pesantren Modern As-Salam, tetapi dipulangkan ke rumahnya sendiri.
Bepergian
Santri kalau pergi harus minta izin terlebih dahulu. Minta izin kepada pengasuh atau guru yang diberi tugas untuk memberi izin, baik waktu liburan atau tidak. Bepergian yang tidak seizin pengasuh, apabila kena perkara dan ditangkap polisi, diri sendiri harus bertanggung jawab.
Kami dapat tidak mengakuinya sebagai murid kami. Di samping itu, harus diingat tentang pertanggungjawaban secara sipil dan kriminalnya. Segala sesuatu itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tanya dalam hati kecilmu, dhamirmu. Kalau diperingatkan, terimalah dengan sebaik-baiknya.
Berhubungan dengan Orang Kampung
Hubungan antara santri dengan orang kampung janganlah terlalu akrab. Jangan masuk rumah orang kampung karena akibatnya nanti tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Ada orang yang ditugaskan pondok apabila diperlukan berhubungan dengan orang kampung. Para santri tidak perlu berhubungan sendiri-sendiri.
Demikianlah garis-garis besar yang telah menjadi tradisi di Pondok Pesantren Modern As-Salam.
Di samping itu, selalu akan ada peringatan-peringatan atau petunjuk-petunjuk pada waktu dan peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan tertentu.
Semua ini tampaknya berisi banyak hal yang tidak boleh dilanggar, tetapi sebenarnya akan dirasakan ama mudah dan masih bebas luas bagi yang telah mencoba mengalaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar