Suasana keikhlasan di Pondok Pesantren Modern As-Salam
tetap dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Karena itu, keikhlasan ini
tidak berkaitan dengan keuangan. Guru-guru tidak tahu tentang pembayaran para santri.
Siapa yang sudah bayar, siapa yang belum, dan siapa yang menunggak. Guru tidak
tahu, semua diberi pelajaran sepenuhnya, dengan tidak mengingat sama sekali
dengan pembayaran.
Selama beberapa tahun terakhir, Pondok Pesantren Modern
As-Salam tidak melakukan penagihan. Kesabaran yang sedemikian itu agaknya
kelewatan sehingga rencana pengeluaran tidak dapat dikontrol, tidak terukur,
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mungkin karena terlalu sabar, membuat
orang lengah, lupa, sembrono, dan perlu diingatkan.
Untuk itu, diadakan tindakan untuk membereskan sekadar
yang wajib. Agar jangan salah mengerti, hal-hal berikut ini perlu diinsyafi.
1.
Yang diambil dari
anak-anak, baik yang baru datang atau dari kiriman santri—wesel atau
transferan, hanya yang wajib belaka.
2.
Keuangan di Pondok
Pesantren Modern As-Salam tidak untuk dimakan oleh pengurus atau kyai. Sama
sekali tidak, dan tidak untuk gaji guru-guru. Karena pengurus terdiri dari santri
sendiri, bahkan mereka masih berkewajiban membayar.
3.
Jika ada uang,
hanya kembali untuk kepentingan anak-anak sendiri, untuk kepentingan pendidikan
anak-anak itu sendiri, untuk melaksanakan jangka Pondok Pesantren Modern
As-Salam yang masih jauh.
4.
Tindakan ini untuk
kebaikan anak-anak itu sendiri dan untuk kebaikan pendidikan anak-anak itu
sendiri, sebab apabila tidak diatur demikian, terjadilah beberapa hal yang
tidak semestinya.
·
Uang hilang,
kewajiban belum terpenuhi.
·
Uang habis karena
untuk kepentingan yang tidak wajib atau dipinjam teman-temannya.
·
Anak-anak yang
masih berhutang, belam menunaikan kewajibannya, hatinya kecil, mukanya muram,
bahkan bisa menjauhkan anak-anak dari pondok, pengasuh, dan guru-gurunya.
Sebagai tambahan, anak-anak yang berhutang ini biasanya
malu bertatap muka dengan pengasuh dan segan. Padahal, pengasuh tidak tahu
menahu soal hal itu.
Sebaliknya, anak-anak yang dikerasi sehingga habis
hutang-hutangnya, akhirnya dengan muka yang berseri-seri dan dengan rasa
syukur, tetap cinta dan bertanggung jawab kepada pondoknya.
Ini pengalaman.
5.
Biaya di Pondok
Pesantren Modern As-Salam diusahakan semurah-murahnya dibandingkan dengan
tempat-tempat lain, bahkan banyak di antara anak-anak itu biayanya di rumah
lebih banyak dari biaya di Pondok Pesantren Modern As-Salam. Tentang biaya
makan, sekadar seperti yang dimakan di rumah, tidak harus mewah, yang penting
tercukupi kebutuhan gizinya.
6.
Pembukuan dipegang
oleh siswa-siswa sendiri, tidak ada kekhawatiran itu akan dimakan atau diperas
oleh pengurus, guru-guru, atau kyai. Ini mudah dilihat, mudah diketahui dengan
serba ikhlas. Ingat, suasana keikhlasan di Pondok Pesantren Modern As-Salam.
Tak perlu berprasangka buruk, boleh ditanyakan, silakan
diperiksa sendiri. Dengan demikian, rasanya tidak salah paham bagi wali santri
dan santri-santri sendiri.
Kepada para santri kami nasihatkan:
·
Pondok Pesantren
Modern As-Salam bukan hotel.
·
Belajarlah
bertanggung jawab atas diri sendiri dengan sebaik-baiknya.
·
Jangan bohong ke
rumah. Dari bagian administrasi keuangan sewaktu-waktu dapat berhubungan dengan
orang rumah.
·
Ikhlaslah dalam
menunaikan kewajiban. Dengan ikhlas, peraturan akan terasa ringan. Pilihlah
keikhlasan yang sesuai dengan suasana Pondok Pesantren Modern As-Salam.
·
Bertanggungjawablah
terhadap kebaikan dan kemaslahatan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar