Umat Islam dapat dikatakan kalah perjuangannya, kalah
organisasinya. Kebatilan dapat mengalahkan kebenaran dengan organisasi yang
baik. Artinya, kebenaran dapat kalah karena kalah dalam bidang organisasi. Ini
kenyataan. Jika diselidiki ternyata hanya organisasinya yang rapi, sedangkan isinya
bukan agama.
Umat Islam harus mengejar ketinggalan dalam hal
organisasi ini demi menegakkan agama Allah.
Pondok Pesantren Modern As-Salam sebagai tempat
persemaian pimpinan organisasi memformat kegiatan dengan banyak pelajaran untuk
berorganisasi. Umpamanya, Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern As-Salam
(OP3MA) dan bagian-bagiannya, organisasi kepanduan, kesenian dan keterampilan,
dan lain sebagainya.
Semua itu sebagai pelajaran berorganisasi, persemaian
benih-benih organisator yang akan ditanam di masyarakat. Masyarakat itu
bagaikan tanah atau sawahnya. Kalau benih itu baik dan ditanam di tanah yang
subur pula, insya Allah menjadi pohon besar, rindang, berbuah banyak.
Dalam suatu organisasi, kita harus melihat diri,
berdisiplin mengikuti segala ketetapan organisasi tersebut. Segala kewajiban dalam
organisasi harus dijalankan.
Misalnya, tiap anggota harus membayar uang pangkal, uang
iuran tiap bulan, dan memberikan pengorbanan bagi organisasinya dan bila perlu
tiap anggota harus mempunyai tanda anggota.
Dalam suatu organisasi, tiap anggota harus mempunyai keinsyafan
dan rasa tanggung jawab yang sepenuh-penuhnya.
Di Pondok Pesantren Modern As-Salam hanya ada satu
organisasi pelajar, tidak ada organisasi pelajar lainnya. Ini bukan berarti
tidak setuju atau anti organisasi lain, bukan! Tetapi hanya khawatir kalau
nanti tidak ada persatuan, bahkan yang ada perpecahan atau pertentangan.
Organisasi pelajar di Pondok Pesantren Modern As-Salam
adalah organisasi yang benar-benar bebas dari khilafiyah golongan.
Selain itu, organisasi pelajar fungsinya adalah sebagai
pelajaran dan latihan. Oleh sebab itu, semua pelajar harus turut aktif dalam
organisasi pelajar di Pondok Pesantren Modern As-Salam, baik sebagai anggota
atau sebagai pengurus.
Jika sebagai pengurus, jadilah pengurus yang baik, yang
berjasa. Jika jadi anggota/warga, jadilah warga yang baik, yang berjasa.
Pelajari dan laksanakan dengan keikhlasan kewajiban
tiap-tiap pengurus. Dalam suatu organisasi jangan minta jasa, tetapi
berjasalah.
Tunjukkanlah, perlihatkanlah kecakapanmu dan pengorbananmu
dengan ikhlas. Nanti orang akan menghargai atau menilai sendiri. Tetapi jangan
minta dihargai atau minta dihormati. Orang yang tahu dan menunaikan kewajiban
sebagai anggota masyarakat, anggota organisasi, berarti mau berjasa kepada
masyarakat, itu namanya sosiawan.
Seorang yang masih minta dihargai, minta balasan jasa,
inilah orang yang masih dapat dibeli, meskipun dengan harga tinggi, tetapi
masih berupa barang yang murah.
Maka ingatlah, masih banyak hal-hal atau
kekayaan-kekayaan yang tidak dapat dibeli. Apalagi kalau dibeli hanya dengan
uang atau harta benda. Keikhlasan, kehormatan, pengetahuan dan sebagainya,
tidak akan dapat dibeli dengan uang.
Jadilah orang yang kaya ilmu, kaya budi, kaya jasa,
biarpun miskin atau kurang harta, asal jangan miskin budi, miskin jasa, miskin
hati. Syukur kita kaya harta pula.
Berjasalah kepada masyarakat atau organisasi di mana kamu
berada. Insya Allah kamu menjadi orang yang berharga di sisi Allah dan dalam
pandangan manusia.
Hal Pondok Pesantren Modern As-Salam menjadi tempat
pembentukan kader organisasi ini, bukan hanya teori, rencana, angan-angan, atau
belum terjadi. Alhamdulillah anak-anak dididik keorganisasian dengan baik di
Pondok Pesantren Modern As-Salam ini.
Karena itu, kita tidak boleh lengah:
a.
Para siswa jangan
tergesa-gesa ingin menjadi pengurus di masyarakat, sebelum mempunya bekal atau
persiapan lahir batin dan ilmu pengetahuan yang cukup.
b.
Karena itu, masih perlu
banyak bimbingan dalam praktik berorganisasi di Pondok Pesantren Modern
As-Salam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar