Oleh Wiyanto Suud
Tulisan ini dimuat di “Hikmah” Republika, 18 Mei 2010
Rasulullah SAW bersabda bahwa
anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah setiap harinya sejak
matahari mulai terbit. Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk
disedekahkan bertanya, "Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak
memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami
menyedekahkannya?"
Rasulullah SAW bersabda,
"Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi
mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian
menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi
dan Abu Dzar).
Dalam hadis lain disebutkan
bahwa senyum itu ibadah, "Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah
ibadah." (HR. Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).
Salah seorang sahabat,
Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, "Tidak
pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah
SAW." (HR. Tirmidzi).
Meskipun ringan, senyum
merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya
bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim).
Mungkin kita sering berpikir bahwa sedekah itu berkaitan erat dengan harta benda seperti pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran para sahabat Rasulullah SAW, sehingga mereka sangat gelisah kemudian mempertanyakannya.
Mungkin kita sering berpikir bahwa sedekah itu berkaitan erat dengan harta benda seperti pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran para sahabat Rasulullah SAW, sehingga mereka sangat gelisah kemudian mempertanyakannya.
Karena itu, tidak semestinya
seorang Muslim membiarkan satu hari pun berlalu tanpa dirinya terlibat dalam
kegiatan bersedekah. Jika kita punya wawasan sempit mengenai pengertian
bersedekah, tentulah hal itu menjadi mustahil.
Di antara keistimewaan sedekah
adalah menolak bala (musibah). Dari Sayyid Ali Ar-Ridha, dari Sayyid Ja'far
Ash-Shadiq, dari Sayyid Ali Zainal Abidin, dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu
Anhum, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dapat menghindarkan
diri dari kematian yang tidak baik, menjaga diri dari tujuh puluh macam
bencana."
Imam Ibnul Qoyyim RA dalam
bukunya al-Wabil ash-Shayyib berkata, "Sesungguhnya sedekah bisa
memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana, walaupun
pelakunya orang yang Fajir (pendosa), zalim, atau bahkan orang kafir."
Senyum yang diberikan dari
seseorang yang tulus, akan lahir sebuah simpati. Dari simpati maka timbul kesan
yang baik. Dengan demikian, senyum bukan sekadar suatu formalitas atau
aktivitas kemanusiaan semata. Tersenyum adalah ibadah. Siapa yang melakukannya,
akan memperoleh pahala, dan dijauhkan dari balak. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar