Oleh
Wiyanto Suud
Tulisan ini dimuat di “Hikmah” Republika,
26 Januari 2010
Ayat yang
pertama kali diturunkan berbunyi, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan,” (QS Al-'Alaq [96: 1). Perintah membaca yang disebutkan dalam ayat
ini, mengharuskan dimulainya setiap pekerjaan dengan nama Allah.
Menurut
Ibnu Abbas, hakikat dari perintah iqra' pada ayat pertama itu adalah perintah
untuk membaca basmalah . Dan basmalah merupakan satu-satunya ayat yang hanya
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Sulaiman AS, seperti disebutkan
dalam surah An-Naml [27] ayat 30.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Mardawaih dari Buraidah, Rasulullah bersabda, “Telah diturunkan kepadaku
satu ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Nabi
Sulaiman dan aku, yaitu Bismillahir rahmanir rahiim.”
Utsman bin
Affan pernah bertanya tentang basmalah , maka Beliau SAW menjawab,
“Sesungguhnya ia adalah salah satu dari nama-nama Allah yang agung, begitu
dekatnya basmalah dengan nama Allah seperti dekatnya biji mata yang hitam
dengan biji mata yang putih.”
Menurut
penjelasan para ahli tafsir, setidaknya ada empat makna yang terkandung dalam
basmalah. Pertama, kata bi kalau dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan”,
maka si pengucap menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas
kekuasaan Allah. Ia memohon bantuan-Nya agar pekerjaannya dapat terselesaikan
dengan baik dan sempurna.
Kedua,
rahasia penting mengapa basmalah didahulukan bagi semua pekerjaan, erat
kaitannya dengan prinsip “la ilaha illa Allah“. Yakni, dengan menjadikan
Allah sebagai sebab utama dalam semua tindakan.
Ketiga,
Allah adalah Zat yang wajib ada, satu-satunya yang mempunyai hak segenap
pujian, dan nama termulia yang pernah ada. Tatkala seorang Muslim menyebut nama
Allah dalam basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan nama teragung di
semesta.
Keempat,
ada dua sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam basmalah , ar-Rahman dan
ar-Rahim. Ar-Rahman adalah curahan rahmat-Nya secara aktual yang diberikan di
dunia ini kepada semua makhluk-Nya. Sedangkan ar-Rahim adalah curahan
rahmat-Nya di akhirat kelak kepada mereka yang beriman.
Secara
akidah, mengucapkan basmalah merupakan bentuk permohonan dan penghambaan. Maka,
akan tertanam dalam diri kita rasa lemah di hadapan Allah SWT. Namun, pada saat
yang sama, tertanam pula kekuatan, rasa percaya diri, dan optimisme karena
merasa memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah. Apabila suatu pekerjaan
dilakukan atas bantuan Allah, pasti ia sempurna, indah, baik, dan benar karena
sifat-sifat Allah “berbekas” pada pekerjaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar