Oleh
Wiyanto Suud
Tulisan ini dimuat di “Hikmah” Republika,
18 Februari 2010
Manusia
tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan
mencegah setiap malapetaka dengan kekuatannya sendiri. Mereka akan mampu
menghadapi semua itu dengan baik, hanya jika menyerahkan semua perkara kepada
Allah SWT.
Jika
demikian halnya, maka kalimat hasbalah merupakan salah satu ucapan terbaik bagi
yang senantiasa mengharapkan pertolongan-Nya. Kalimat hasbalah berbunyi Hasbunallah
wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal natsir (cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung).
Bacaan
hasbalah itu pula yang diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika sedang kesulitan
akibat pengepungan selama beberapa minggu oleh pasukan Ahzab dalam perang
Khandaq di Kota Madinah. Dengan bacaan tersebut, Rasul SAW dan umat Islam pun
keluar sebagai pemenang.
Alquran
mengabadikan peristiwa tersebut dalam surat Ali Imran [3]: 173, “Yaitu
orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan, 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.' Maka perkataan itu menambah
keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung'.”
Syahdan,
tatkala Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam lautan api oleh para pengikut Raja
Namrud bin Kan'an, ia mengucapkan Hasbunallah wa ni'mal wakil , dan api pun
tiba-tiba menjadi dingin. Ini diberitakan oleh Rasulullah SAW, “Akhir kalimat
yang diucapkan oleh Ibrahim ketika dicampakkan ke dalam api ialah hasbunallah
wani'mal wakil.“ (HR. Bukhari).
Dikisahkan,
ketika Nabi Ibrahim AS mulai dimasukkan ke dalam kobaran api, Jibril datang dan
berkata, “Apakah engkau butuh aku?” Ibrahim menjawab, “Kalau kepadamu tidak,
tapi kalau kepada Allah, ya.” Kemudian Allah SWT berfirman, "Kami
berfirman, 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'."
(QS Al-Anbiyaa' [21]: 69).
Menurut
Ibnu Katsir, kalimat hasbalah juga diucapkan oleh 'Aisyah RA ketika ia
mengharapkan pertolongan Allah, di saat kabar bohong ( haditsul ifqi ) tentang
dirinya beredar. Hal itu direkam dalam surat An-Nur [24]: 11-26).
ejarah
telah memberitakan kekuatan hasbalah yang diucapkan oleh para nabi dan
orang-orang saleh, ketika mereka menghadapi cobaan besar ataupun fitnah yang
berat. Kekuatannya melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan
semangat tauhid pada diri orang yang mengucapkan. Yaitu bahwa hanya kepada
Allah sajalah ia berserah diri, dan bahwa semua makhluk di sisi-Nya adalah
lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar